A. Pengertian Krisis Ekonomian Global
Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar
dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia.
Ini dapat kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar
dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar
keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri
Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Bangkrutnya
Lehman Brothers langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Bursa saham
di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura,
India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan drastis 7 sd 10 persen.
Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan
Amerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, Para investor di Bursa Wall Street
mengalami kerugian besar.
B. Akibat Terjadinaya Krisis Ekonomi Global
1. Akibat Krisis Ekonomi
Global Bagi Luar Negeri
Pada tahun 1907 krisis perbankan Internasional dimulai di
New York, setelah beberapa decade sebelumnya yakni mulai tahun 1860-1921
terjadi peningkatan hebat jumlah bank di Amerika s/d 19 kali lipat.
Selanjutnya, tahun 1920 terjadi depresi ekonomi di Jepang. Kemudian pada tahun
1922 – 1923 German mengalami krisis dengan hyper inflasi yang tinggi. Karena
takut mata uang menurun nilainya, gaji dibayar sampai dua kali dalam sehari.
Selanjutnya, pada tahun 1927 krisis keuangan melanda Jepang (37 Bank tutup);
akibat krisis yang terjadi pada bank-bank Taiwan.
2. Akibat Krisis Ekonomi Global Bagi Dalam negeri
Resesi ekonomi yang kini melanda AS, juga gejolak keuangan
di beberapa belahan dunia, tak boleh dipandang remeh. Pemerintah harus waspada
dan antisipatif, karena resesi ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga
bisa berdampak hebat terhadap kehidupan ekonomi di dalam negeri. Di sisi lain,
sektor keuangan di beberapa belahan dunia yang lain kini juga bergejolak dan
potensial berimbas ke mana-mana, termasuk ke Indonesia.
Warung-warung di
pelosok Jakarta kini bertumbangan ke jurang kebangkrutan. Itu sebagai bukti
bahwa rakyat kebanyakan sudah tak berbelanja lagi. Sementara lapisan atas
justru berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar-pasar modern milik pengusaha
besar. Ini menyebabkan kefailitan raksasa bagi dunia bisnis.
3. Sepuluh Cara
Mengatasi Krisis Ekonomi Global Oleh Pemerintah Republik Indonesia.
- Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak untuk menghadapi krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tidak berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.
- Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan masyarakat.
- Pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.
- Optimalisasi APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan `social safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM. Umtuk itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD khususnya untuk peruntukan konsumtif.
- Ajakan pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak. Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu, masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.
- Semua pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.
- Menggalakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat.
- Perlunya penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia perbankan serta sektor swasta.
- Semua kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh masalah yang dihadapi.
- Mengingat tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan upaya menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang non partisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.
- Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala Negara juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki akses informasi pada masyarakat.
4. Tanggapan Mahasiswa Terhadap Krisis Ekonomi Global.
Sebagai insan kritis dan intelektual, kita harus menyadari
dan mengakui dampak hebat dari krisis ekonomi global ini. Karena ini bukan saja
merupakan masalah negara saja, kita sebagai rakyat yang juga terkena akibat
dari krisis ini. Sehingga menjadi kewajiban kita untuk ambil bagian dalam
mencari pemecahan persoalan dalam permasalahan ini.
Dalam persoalan sehari-hari kita sebagai rakyat melakukan
sesuatu apa adanya. Dengan cara menghemat dan selektif dalam memilih kebutuhan
pokok khususnya, adalah salah satu cara kita menghadapi krisis ekonomi global.
Saran bagi pemerintahan adalah untuk lebih memperhatikan sektor usaha kecil
yang sejujurnya hampir tidak terlirik oleh pemerintah yang terlalu
memprioritaskan usaha raksasa (perusahaan) , BUMN, dan jasa umum. Padahal
sektor usaha kecil adalah salah satu sumber mata pencaharian rakyat yang
harusnya dibesarkan. Usaha kecil dimungkinkan untuk menarik banyak investor
untuk menanamkan modalnya, sehingga rakyat menjadi mandiri dan pemerintah
menjadi lebih diringankan untuk permasalahan pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk
selanjutnya pemerintah tinggal menjalankan program kerja untuk mengatasi krisis
global tersebut sehingga rakyat dan pemerintah menjadi partner dalam
menanggulangi permasalahan ini.